Sunday, May 16, 2010

Pencuri tulang rusukku



Hai!
Selamat malam
Apa kabarmu hari ini
Hemmm,

Hai kau tulang rusukku
Hatiku berdesir kencang
Aku merindu
Merindumu.

Berapa lama lagi aku harus menyimpan rindu ini
Rindu menjumpaimu.
Rindu
Benar-benar mendekapmu

Hai…
Ah, aku malu menyebutmu dengan nama-nama romantis, seperti gadis-gadis lain.
Hei, kenapa aku jadi merona

Hai kau…
Adakah kau mendengar dan merasakan rinduku
Semoga angin malam ini membawa rinduku padamu
Ah, kedengarannya seperti lirik-lirik melayu, norak.
Tapi aku suka, tak apalah.

Hai kau…
Tulang rusukku
Adakah seberkas rindumu untukku detik ini
Harapku.

Hai kau…
Ah, aku tak romantis ya?
Emmm,bagaimana kalau kau kupanggil habibi, kekasihku
Ah, tidak.
Bagaimana kalau say, sayangku..
Kalau honey, gimana.
Ah, tidak. Tidak. Aku malu.

Hai kau tulang rusukku
Adakah kau mencariku,
mencari tulang rusukmu yang terjebak dalam tubuhku
Tak rindukah kau pada tulang rusukmu yang hilang sejak kau dilahirkan
Apakah ini cara tuhan, agar kau dan aku saling menemukan…

Kenapa tuhan memisahkan kita
Apakah karena sebuah pertemuan yang telah Ia persiapkan untuk kita

Malam berbintang kali ini, membawa sejuta pikirku tentangmu.
Malam berbintang kali ini, juga membuatku menembus batas mimpiku tentangmu,
Seolah nyata dirimu, ternyata tidak juga
Ya, aku tahu sosokmu masih menjadi ilusi pikir

Honey..
Aku mencoba untuk romantic

Aku merindumu
Entahlah, kata apalagi yang harus aku katakan padamu
Kata yang mewakili keinginan hati yang menggebu
Bak pencuri hati yang diserbu
Oleh sang pemburu kalbu
Ingin ku katakan padamu, aku mencintamu
Tulang rusukku


Ah ternyata, kita memang sama-sama pencuri—si pencuri hati.





Bisikan lembut,
Aku merindumu. Banyak hal yang ingin kubagi denganmu. Tentangku, tentang keluargaku, dan tentunya tentangmu. Semoga kau dengar suara hatiku. Kita sudah lama terpisah. Mungkin, sudah saatnya kau menjemputku. Dan aku akan menunggumu. Akan selalu menunggu hari itu, dan hari-hari setelah itu. Kau yang tak ku ketahui namanya hingga detik ini. Keyakinanku tentangmu membuatku terus melakoni hidup yang telah tertulis. Mengikuti cahaya kecil dalam hati. Hingga menemukanmu.


yang tersipu…
malu,



enha,