Wednesday, March 17, 2010

Pelukis malam,




Awan kelabu berarak menghitam
SinggasanaMu tak lagi membiru
Malamku menghitam
Bergerak menemui senjanya
Dunia serasa mengabu

sang dewi sedang mencari celah, menampakkan cahayanya. Berbagi senyum simpul denganku. Merona ku dibuatnya. Tarikan nafas panjang kuangkat kuat-kuat. Menguat sangat. Atau hanya sekedar merasa kuat. Tak apalah, Senyumku Senyummu saling berpandang. Itu yang penting. sukron katsir,,

Titik-titik hujan mengawali malam, mulai reda
Basah bumiku
Entah kenapa aku dibuat merona
Memahami-Mu melalui tanda-tanda dalam setiap penglihatanku
Tersadarku,
Engkaulah pelukis malam terindah langitku Robb…






tabik, enha.