
mak...
seiring waktu menempa hidupmu
tak banyak yang kau pinta dari anak-anakmu
mak..
seiring doa yang kau panjatkan buatku dan abang
tak pernah kau sebut pamrihmu
mak...
seiring masa yang kulalui bersamamu
hari ini aku berdiri di hari yang sama, sama persis seperti setahun yang lalu.
sama persis seperti dua tahun yang lalu. dan sama persis seperti duapuluh tahun yang lalu. tapi tak pernah sama sekali bibir ini terucap, selamat hari ibu, buatmu.
mak....
aku tahu, kau tak butuh ucapan itu
kau tak perlu disebut ibu atau perempuan sejati karena kalimat itu.
kau sudah cukup menjadi sejati tanpa sebutan dan ucapan itu.
mak...
anakmu ini penuh (ke)salah(an)
anakmu tak kan mampu membalas segala bentuk kasihsayangmu
mak...
injinkan aku ucap happy mom's day for you. delapanpuluhsatu tahun sudah HARI mu terdeklarasi,untuk menghargai bakti mu kepada keluarga (suami dan anak-anakmu).
diiringi doa tulusku buatmu
doa yang biarlah hanya Tuhan yang tahu
seperti dirimu yang tak pernah memberi tahu isi doamu buatku dan abang.
yang kutahu hanyalah, mengapa tuhan mengabulkan keinginanku tibatiba...
dan..
aku menangis,
itu semua karena doa mu, yang baru aku sadari.
makku,...
kami menyayangimu,
anakmu
waktu jua yang menempaku
No comments:
Post a Comment