
Senyumku terbang menghilang bak diterpa mendung hitam pekat
Tak berbekas
Senyumku melesat menghilang bak kilat kuda surga, bouroge
Tak berjejak
Senyumku mengurai tak membentuk sudut apapun,
Hilang makna
Senyumku beberapa waktu lalu, aku tak menemukan aslinya
Aku sendiri kehilangan akal mentafsirnya
Ku dibuat lupa oleh penafsiranku sendiri
Lupa akan puisi senyum yang telah dengan payah tangan ini susun
Haruskah berdiri terus seperti ini?
Berdiri tanpa senyum sedikitpun
Buat apa!
Kalau sesungguhnya keadaan sudah terbiasa buatmu sejak kecil
Melawan keterbatasan
Lelah ini hanya sementara
Tetap dengan senyum katakan pada dunia yang sombong ini,
Aku akan tetap mencari seulas senyum bersama Tuhan
cheers, enha.
No comments:
Post a Comment