Wednesday, February 16, 2011

Aku tak benci kau




Jika mereka sama denganmu
Mengapa kau terusik dengan secuil perbedaan yang ada diantara mereka
Katanya kau menyayangi mereka
Jika kau tau, ketakseragaman adalah fitrah dari tuhan
Kenapa kau berusaha menyeragamkan mereka denganmu
Dengan kekerasan pula,
Katanya kau mencintai mereka

Demi agama
Demi moral
Demi tuhan
Dengan semua “demi” itu kau halalkan jalan kekerasan kepada saudaramu seiman

Kau mencurigai keimanan mereka
Kau mengkafirkan keyakinan mereka
Kau menyalahkan ritual sembahyang mereka
Hanya karena tak sama

Entah berapa banyak lagi masjid-masjid mereka kau bakar
Senangkah kau melihat mereka—perempuan, ayah, ibu, anak-anak dan orangtua ketakutan dan menangis karena kehilangan tempat tinggal yang juga kau obrak-abrik
Senangkah jika anak-anak—generasimu tertawa bangga melihatmu melalui televise sedang berteriak-teriak membasmi kemungkaran—katamu dalam spanduk-spanduk yang kau usung—dengan cara mengabaikan keadilan.


Kau memaksa,
Kau benar-benar pemaksa kehendak

Aku tak benci kau dan segala atribut yang menempel didirimu
Aku hanya membenci kekerasan yang kau lakukan

Tuhan;

Haruskah dengan cara perang, konflik diantara sesama kami—untuk memahamiMu dalam satu definisi.

jika Kau ingin disembah dalam satu cara, mengapa kau buat kami berbeda-beda.


















tabik, enha.
gambar dari: azimashaary.blogspot.com

No comments:

Post a Comment